Thursday, December 19, 2013

POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF


Paragraf dapat dikembangkan menggunakan dua teknik pengembangan paragraf, yaitu susunan alami dan susunan logis.

1.      Susunan Alami
Paragraf yang dikembangkan dengan susunan alami mengenal dua macam urutan.
·         Urutan Ruang (Spasial)
Pengembangan paragraf dengan urutan ruang atau spasial banyak ditemui pada paragraf deskripsi. Pembaca dibawa dari satu titik ke titik berikutnya dalam sebuah ruang, misalnya gambaran dar depan ke belakang, luar ke dalam, atas ke bawah, dan sebagainya.
·         Urutan Waktu (Kronologis)
Pengembangan paragraf dengan urutan waktu menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan. Pola pengembangan paragraf ini terdapat pada paragraf narasi.

2.      Susunan Logis
Paragraf dengan pengembangan susunan logis mengenal beberapa urutan yaitu sebagai berikut.
·         Klimaks dan Antiklimaks
Pengembangan paragraf dengan cara ini dilakukan dengan merinci pikiran pokok. Gagasan disusun secara urut dari gagasan yang dianggap mempunyai kedudukan paling bawah/rendah/sederhana.
-          Jika gagasan disusun dari urutan yang paling sederhana menuju urutan kompleks, paragraf tersebut dikembangkan dengan cara klimaks.
-          Jika gagasan disusun dari urutan paling kompleks menuju urutan yang paling sederhana, pengembangan paragraf tersebut menggunakan cara antiklimaks.
Contoh :
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman seiring dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah bersaing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.
·         Umum-Khusus atau Khusus-Umum
Cara ini paling banyak digunakan dalam pengembangan paragraf.
-          Cara umum-khusus dilakukan dengan meletakkan gagasan utama pada awal paragraf kemudian diikuti perincian-perincian. Paragraf yang dikembangkan dengan urutan umum-khusus menghasilkan paragraf deduktif.
-          Cara khusus-umum dimulai dengan perincian-perincian dan diakhiri dengan gagasan utama. Paragraf yang dikembangkan dengan urutan khusus-umum berbentuk paragraf induktif.
Contoh :
Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewarisi dan mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
·         Sebab-Akibat
Dalam pengembangan sebab-akibat, sebab berfungsi sebagai gagasan utama dan akibat sebagai gagasan penjelas.
Contoh :
Seharusnya Indonesia telah menerapkan negara kesejahteraan sejak awal kemerdekaan. Program Jamsostekbaru dimulai pada 1976 sehingga Indonesia tertinggal membentuk tabungan nasional. Padahal, Malaysia sudah memulainya sejak 1959. Akibatnya, saat krisis melanda Asia pada 1997/1998, Indonesia paling sulit untuk bangkit lagi. Oleh karena itu, Indonesia perlu melakukan reformasi penyelenggaraan program jaminan sosial.
·         Definisi
Dilakukan dengan mengungkapkan definisi kemudian dikembangkan dengan pikiran-pikiran penjelas yang mendukungnya.
Contoh :
Apakah psikologi itu ? R.S. Woodworth berpendapat, “Psikologi adalah ilmu jiwa.”, sedangkan menurut Crow dan Crow “Psikologi adalah kejiwaan manusia dalam berinteraksi dengan dunia sekitarnya.”. sementara itu, Santian mengemukakan bahwa psikologi merupakan perwujudan tingkah laku manusia.
·         Perbandingan dan Pertentangan
Dilakukan dengan membandingkan atau mempertentangkan dua hal yang tingkatannya sama dan memiliki persamaan serta perbedaan.
Contoh :
Seruan “Kiri!” seorang penumpang angkot untuk turun dari mobil yang ditumpanginya, misalnya di bandung, mungkin tidak lazim di beberapa daerah lain seperti Manado, Gorontalo, dan Malaysia, yang membuat para penumpang serempak menengok ke kiri. Seperti halnya di bandung, di Jakarta juga menggunakan seruan “Kiri” untuk menghentikan angkot. Akan tetapi, di manado kata yang diserukan yaitu “Muka”. Sementara itu seruan “Minggir!” lazim digunakan di daerah Lampung untuk menandakan penumpang yang akan berhenti. Lain halnya dengan di Padang, meskipun penumpang yang turun lebih dari satu atau mungkin seluruh penumpang, kata seruan yang digunakan “Siko Cieh!” yang berarti “Di sini satu!”.
·         Klasifikasi
Paragraf dimulai dengan pengungkapan konsep umum atau gagasan utama kemudian dikembangkan ke dalam kalimat-kalimat penjelas berupa klasifikasi dari gagasan utamanya.
Contoh :
Penyelidikan tentang temperamen dan watak manusia telah dilakukan sejak dahulu kala. Hippo Crates dan Galenus mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi empat golongan menurut keadaan zat-zat cair yang ada dalam tubuhnya. Empat golongan tersebut yaitu sanguitis (banyak darah) yang sifatnya periang, gembira, optimis, dan lekas berubah-ubah. Kolerisi (banyak empedu kuning) adalah manusia yang memiliki sifat garang, hebat, lekas marah, dan agresif. Flogmatis (banyak lendirnya) adalah manusia yang sifatnya tenang, tidak mudah berubah dan lamban. Terakhir, melankolis (banyak empedu hitam) memiliki sifat muram, tidak gembira, dan pesimis.
·         Contoh-Contoh
Kalimat-kalimat penjelas yang digunakan dalam paragraf berupa contoh-contoh.
Contoh :
Selain tipe introver, sifat manusia adalah ekstrover. Tipe ekstroper adalah orang-orang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya, kepada orang lain, dan kepada masyarakat. Orang yang tergolong tipe ekstrover memiliki sifat-sifat tertentu, contohnya berhati terbuka, lancar dalam pergaulan, ramah tamah, penggembira, mudah mempengaruhi, dan mudah dipengaruhi oleh orang lain.
·         Syarat-Hasil
Dalam pengembangan paragraf ini, syarat-syarat tentang sesuatu disampaikan terlebih dahulu kemudian diikuti hasilnya jika syarat tersebut dipenuhi atau dilaksanakan.
Contoh :
Pemerintah Indonesia melaksanakan pembangunan di seluruh pelosok tanah air. Desa sebagai bagian dari wilayah Indonesia tidak ketinggalan dari upaya ini. Pembangunan di desa semakin digalakkan. Keberhasilan pembangunan desa ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor utama yang menentukan adalah dana. Dalam hal ini, dana pembangunan dapat diperoleh dari swadaya masyarakat. Faktor kedua yang menentukan adalah sumber daya manusia, berkaitan dengan sumber daya manusia, pembangunan desa membutuhkan rasa kebersamaan antara aparat pemerintah desa dengan warga masyarakat. Aparat pemerintah harus mempunyai semangat membangun. Aparat pemerintah desa harus menunjukkan sikap dan perbuatan yang dapat dicontoh oleh warga desa. Selanjutnya, warga desa hendaknya berpandangan bahwa pembangunan desa menjadi tanggung jawab bersama. Ini berarti bahwa warga desa harus aktif dalam pembangunan. Jika dana pembangunan tersedia, aparat desa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, dan warga desa berperan aktif dalam pembangunan, maka pelaksanaan pembangunan desa akan berjalan lancar. Dengan begitu, tujuan pembangunan desa akan tercapai.

1 comment: