1.1. Pengertian
Bioteknologi
Sejak tahun 6000 SM
orang-orang telah mengenal fermentasi pada bahan makanan misalnya untuk membuat
bir. Namun bukti bahwa suatu fermentasi dilakukan oleh mikroorganisme baru
diketahui setelah seorang melakukan penelitian yaitu Louis Pasteur pada tahun
1857-1876.
Revolusi bioteknologi
yang maju diawali dengan penemuan struktur DNA oleh Watson dan Crick pada tahun
1953. Namun hal ini telah diramalkan oleh Alvin T. Pada tahum 1900. Alvin
menyatakan bahwa di abad 20 sampai pada abad 21 ada empat teknologi yang sangat
berperan dalam kehidupan manusia, yaitu : mikroeloktronika, teknologi energi
alternatif, aeronautika, dan bioteknologi.
Bioteknologi bersal dari
kata Bio = hidup dan Teknologi. Bioteknologi merupakan suatu
teknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk dan
jasa guna kepentingan manusia.Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi
mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi.
Dalam bioteknologi biasanya digunakan mikroorganisme atau bagian-bagiannya
untuk meningkatkan nilai tambah suatu bahan. Adapun sasaran dari
bioteknologi ini diantaranya adalah pangan, pertanian, kedokteran,
pertambangan, lingkungan dll.
1.2. Ciri – ciri Bioteknologi
- Adanya agen bioteknologi berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan.
- Adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri.
- Produk yang dihasilkan berupa hasil ekstrasi dan pemurnian.
1.3. Jenis-jenis Bioteknologi
Bioteknologi dibedakan
menjadi dua macam yaitu bioteknologi klasik atau konvensional dan bioteknologi
modern. Adapun definisinya sebagai berikut:
a. Bioteknologi
Konvensional
Bioteknologi konvensional adalah praktik
bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan peralatan sederhana tanpa rekayasa
genetika. Adapun contoh dari bioteknologi konvensional ini yaitu pada proses
pembuatan bir, tempe, roti dll.
b. Bioteknologi
Modern
Bioteknologi modern merupakan praktik
bioteknologi yang diperkaya dengan teknik rekayasa genetika ( suatu teknik
manipulasi materi genetikal ). Adapun contoh dari bioteknologi modern ini yaitu
pada proses pembuatan tumbuhan yang kuat atau tahan terhadap hama dan penyakit
serta buahnya sifatnya tahan lama.
1.4 Macam
– macam Bioteknologi
Perkembangan
bioteknologi molekuler memberikan dampak yang besar terhadap kemajuan berbagai
cabang ilmu termasuk pemuliaan tanaman (plant breeding). Tidak dipungkiri lagi
bahwa dengan adanya bioteknologi telah memberikan kontribusi yang sangat besar
dalam penyediaan pangan dunia. Banyak bioteknologi yang telah dikembangkan pada
saat ini. Adapun bioteknologi yang telah dikembangan pada tanaman diantaranya
yaitu :
A. Kultur
Jaringan
Kultur jaringan tumbuhan merupakan teknik perbanyakan
tanaman secara vegetatif buatan yang didasarkan pada sifat totipotensi tumbuhan.
Totipotensi merupakan kemampuan sel atau jaringan organisme untuk tumbuh
menjadi individu baru. Totipotensi tumbuhan dalam proses kultur jaringan dapat
berkembang menjadi tumbuhan lengkap jika dalam kondisi yang memungkinkan.
Dengan kultur jaringan dalam waktu yang bersamaan dapat menghasilkan atau
memperoleh bibit tanaman dalam jumlah yang banyak.
1. Macam-macam
kultur jaringan
Berbagai
bagian tanaman dapat digunakan sebagai eksplan dalam kultur jaringan.
a. Kultur
meristem, menggunakan jaringan pada akar, batang, serta daun yang muda atau
meristematik
b. Kultur
anter, menggunakan kepala sari sebagai eksplan.
c. Kultur
embrio, menggunakan embrio. Misalnya pada embrio kepala kopyor yang sulit
dikembangkan secara alamiah.
d. Kultur
protoplas, meggunakan sel jaringan hidup sebagai eksplan tanpa dinding.
e. Kultur
kloroplas, menggunakan kroloplas. Kultur ini biasanya untuk memperbaiki atau
membuat varietas yang baru.
f. Kultur
polen, menggunakan serbuk sari sebagai eksplannya.
2. Prosedur Kultur Jaringan
Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam prosedur kultur jaringan diataranya,
a. Persiapan
Media yang digunakan
merupakan media yang cair dan padat. Kedua media ini dimasukkan dalam
erlenmeyer yang ditutup dengan kain kasa steril dan alumunium foil. Setelah di
sterilkan media kultur disimpan dalam tempat steril.
b. Pengambilan dan Perawatan Eksplan
Eksplan dapat diambil
dari tunas pucuk, ketiak daun, ujung akar, atau daun muda. Eksplan harus di sterilkan
juga agar tidak ada bakteri yang terdapat pada eksplan. Bahan eksplan
disterilkan dengan larutan kalsium hiploklorid 5% selama 5 menit lalu bilas
eksplan beberapa kali dengan menggunakan akuades.
c.Pengocokan
Botol yang sudah di
tanami eksplan diletakkan di atas meja pengocok yang sudah dinyalakan dengan
frkuensi 60-70 kali per menit. Adapun tujuan dari pengocokan
tersebut sebagai berikut:
· Menggiatkan
kontrak antara permukaan eksplan dengan larutan media
· Memudahkan
peserapan larutan nutrisi ke dalam jaringan eksplan
· Melancarkan
sirkulasi udara, sehingga udara dapat masuk kedalam media
· Merangsang
terpisahnya PLB yang terbentuk.
d.Media
Media tanam terdiri dari
dua jenis yaitu media cair dan media padat. Media cair berfungsi untuk
menumbuhkan eksplan sampai terbentuk PLB sedangkan media padat digunakan untuk
menumbuhkan PLB sampai plantlet.
Ada banyak media kultur jaringan yang penamanya
diambil dari nama penemunya, seperti :
1. Murashige
dan Skoog (1962), dapat digunakan hampir semua jenis kultur, terutama
pada tanaman herba
2. White (1934),
baik digunakan dalam kultur tanaman tomat
3. Vacin
dan Went, dapat digunakan untuk kultur pada anggrek
4. Nistch
and Nistch, biasanya digunakan dalam kultur serbuk sari dan kultur sel.
5. Scenk
and Haberlandt (1972), cocok untuk kultu jaringan monokitil.
B. Hidroponik
Hidroponik berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang
berarti air dan ponos yang berarti bekerja. Jadi, hidroponik
artinya pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam praktiknya hidroponik
dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang digunakan. Adapun
metode yang digunakan dalam hidroponik, antaralain metode kultur air
(menggunakan media air), metode kultur pasir(menggunakan media pasir), dan
metode porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata, dan
lain-lain). Pada umumnya orang bertanam dengan menggunakan tanah. Namun,
dalam hidroponik tidak lagi digunakan tanah, hanya dibutuhkan air yang ditambah
nutrien sebagai sumber makanan bagi tanaman. Apakah cukup dengan air dan
nutrien? Bahan dasar yang dibutuhkan tanaman adalah air, mineral, cahaya, dan
CO2.
Cahaya telah terpenuhi oleh cahaya
matahari. Demikian pula CO2 sudahcukup melimpah di udara.
Sementara itu kebutuhan air dan mineral dapat diberikan dengan sistem
hidroponik, artinya keberadaan tanah sebenarnya bukanlah hal yang utama.
Beberapa keuntungan bercocok tanam dengan
hidroponik,antara lain:
· Tanaman
dapat dibudidayakan di segala tempat
· Risiko
kerusakan tanaman karena kurang air dan erosi tidak ada
· Tidak
perlu lahan yang terlalu luas
· Pertumbuhan
tanaman lebih cepat
· Bebas
dari hama
· Hasilnya
berkualitas dan berkuantitas tinggi.
Adapun
jenis tanaman yang telah banyak dihidroponikkan dari golongan tanaman hias
antara lain.
· Philodendron
· Dracaena
· Aglonema
· Spatyphilum.
Adapun golongan dari sayuran yang dapat
dihidroponikkan, antara lain :
· Tomat
· Paprika
· Mentimun
· Selada
· Sawi
· Kangkung
· Bayam.
Adapun jenis tanaman buah yang dapat
dihidroponikkan, antara lain
· Jambu
air
· Melon
· Kedondong
bangkok
· Belimbing.
C. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika merupakan kegiatan manipulasi
gen untuk mendapatkan produk yang baru dengan cara membuat DNA rekombinan
melalui penyisipan gen. DNA rekombinan adalah DNA yang urutannya telah di
rekombinasikan agar memiliki sifat-sifat atau fungsi yang kita inginkan.
Ada dua komponen yang terlibat dalam rekayasa
genetika, yaitu plasmid dan enzim.
1. Plasmid
Plasmid merupakan molekul DNA rangkap berbentuk
cincin yang khusus terdapat pada bakteri. Dalam rekayasa genetika plasmid
berfungsi sebagai vektor (kendaraan) yang digunakan untuk mentransfer dan
memperbanyak gen-gen asing.
2. Enzim
Enzim berperan
sangat penting terhadap rekasa genetika, di dalam proses rekayasa genetika
terdapat dua macam enzim yang terlibat langsung, yaitu
· Enzim Restriksi Endonuklease
Enzim Restriksi
Endonuklease, berfungsi untuk memotong rantai DNA sehingga dikenal sebagai
gunting biologi. Enzim ini mempunyai kemampuan untuk mengenal dan memotong
urutan nukleotida tertentu pada DNA.
· Enzim Ligase
Enzim Ligase,
berfungsi untuk merekatkan fragmen-fragmen DNA.
Didalam
rekayasa genetika terdapat empat macam teknik, diantaranya yaitu:
a. Teknik
Plasmid
Plasmid
merupakan gen yang melingkar yang terdapat dalam sel bakteri, tak terkait pada
kromosom. Melalui teknik ini para ahli dalam bioteknologi dapat
mengembangkan tanaman transgenik yang resisten terhadap hama penyakit, terhadap
tanah yang kering dan kurang subur.
b. Teknik
Hibridoma
Teknik
hibridoma yaitu penggabungan dua sel dari organisme yang sama atau pun dari sel
organisme yang berbeda, sehingga menghasilkan sel yang tunggal, yang memiliki
kombinasi dari kedua sel tersebut.
c. Terapi
Gen
Terapi
gen yaitu perbaikan kelainan genetik dengan memperbaiki gen. Terapi gen ini
biasanya digunakan untuk penyakit fatal misalnya, kanker.
d. Teknik
Kloning.
Kloning
berasal dari kata Yunani kuno, clone yang berarti ranting atau cangkokan.
Istilah kloning ini digunakan untuk menyebut sekelompok makhluk hidup yang
dilahirkan tanpa proses seksual.
Oleh
karena itu seiring dengan berkembangnya bioteknologi yang lebih maju kini telah
dihasilkan berbagai tanaman transgenik, contohnya seperti tanaman yang kebal
terhadap hama dan tanaman yang dapat memfiksasi nitrogen sendiri.
1. Tanaman yang Kebal
terhadap Hama dan Penyakit
2. Tanaman yang dapat
Memfiksasi Nitrogen
D. Aeroponik
Aeroponik berasal dari kata aero yang
berarti udara dan
ponos yang berarti daya. Jadi, aeroponik adalah
pemberdayaan udara. Sebenarnya aeroponik merupakan modifikasi dari hidroponik
(mem-berdayakan air), karena air yang berisi larutan unsur hara disemburkan
dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam
menggantung akan menyerap larutan hara tersebut. Prinsip dari
aeroponik adalah sebagai berikut. Helaian styrofoam diberi
lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm. Dengan menggunakan ganjal busa
atau rockwool, anak semai sayuranditancapkan pada lubang tanam.
Akar tanaman akan menjuntai bebas ke bawah. Di bawah helaian styrofom terdapat sprinkler (pengabut)
yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga mengenai akar.
1.5 Aplikasi
Bioteknologi pada Tumbuhan
§ Vaksin pada Tanaman
Hasil
panen lahan pertanian biasanya sangat rentan terserang penyakit, terutama
penyakit yang disebabkan oleh virus. Dengan adanya infeksi oleh berbagai
macam virus, suatu tanaman akan terganggu pertumbuhannya, kualitasnya
menurun, dan secara otomatis pasti akan menurunkan penghasilan para petani.
Namun,
sekarang para petani telah berhasil membuat alternatif dengan membuat
pemberantas virus alami. Salah satu cara yang diterapkan yaitu
dengan menyuntikan semacam vaksin ke dalam tubuh tanaman. Seperti halnya vaksin
folio, vaksin ini mengandung strain virus yang telah dilemahkan.
Vaksin ini kemudian membuat suatu tanaman kebal
terhadap virus tertentu.Namun, selain menggunakan metode suntikan,
sekarang telah ditemukan cara untuk menghasilkan kekebalan dalam
tubuh tanaman, yaitu dengan cara menyisipkan sebuah gen
dari virus TMV (Tobacco Mosaik Virus) ke dalam tubuh tanaman
tembakau. Kemudian gen ini menghasilkan protein seperti yang di temukan di
permukaan tubuh virus TMV, dan kemudian dia bekerja sebagai imun TMV dalam
tubuh tanaman tersebut. Hal ini disebabkan TMV mempunyai susunan tubuh yang
terdiri atas protein sub unit sebagai mantel, dan untaian molekul RNA.
Langkah
pertama untuk melakukan proses penyisipan gen yaitu
dengan cara mengkonversikan RNA dari mantel virus ke dalam
cDNA sebuah bakteri yang bisa disisipi. Kemudian gen dari bakteri tersebut
ditransfer ke agrobakter yang bertindak sebagai vector. Agrobakter mampu
disisipi DNA tersebut karena dia mempunyai plasmid TI. Kemudian DNA agrobakter
tersebut disisipkan ke dalam satu sel tanaman, dan sel tanaman tersebut
ditumbuhkan dalam kultur yang sesuai.
Setelah
tumbuh besar tanaman tersebut diuji coba dengan virus (TMV) setelah
melakukan percobaan tersebut ternyata tanaman yang telah disisipi gen
agrobakter yang mengandung DNA virus akan kebal terhadap serangan
TMV. Jadi tidak hanya bagian tubuh tertentu dari tanaman yang kebal
terhadap virus, namun juga keseluruhan tubuh tanaman.
§ Pestisida secara genetika
Selama 35 tahun, beberapa petani telah
menggunakan suatu bakteri sebagai pestisida, bakteri tersebut adalah Bacillus
thruringiensis (Bt), yang telah diresmikan menjadi pestisida tanaman. Bakteri
tersebut menghasilakn sebuah kristal protein yang membunuh serangga dan
larvanya yang membahayakan tanaman. Cara yang dilakukan untuk
menyebarkan bakteri tersebut pada lahan pertanian adalah dengan menyebarkan
spora bakteri pada lahan pertanian, dengan demikian petani akan dapat menjaga
tanamannya walaupun tidak menggunakan bahan-bahan kimia pembunuh serangga.
Dengan adanya bioteknologi, petani tidak hanya
dapat menyebarkan bakteri pada lahan pertanian mereka, namun mereka juga dapat
menyebarkan gen Bt ke lahan mereka. Tanaman yang mengandung gen racun Bt dapat
membantu membunuh serangga . Dengan adanya bioteknologi tanaman, telah banyak
tanaman yang mempunyai insektisida dari gen, seperti tanaman tomat, tembakau,
jagung, dan kapas.
Kenyataannya, sebagian besar biji kapas yang
diproduksi sekarang mengandung gen racun Bt, yang sangat efektif melindungi
tanaman kapas dari serangan serangga. Carakerja dari gen racun tersebut
adalah ketika serangga memakan daun kapas, dimana ketika mereka memakan daun
kapas tersebut mereka akan mati terbunuh.
§ Kerentanan Herbisida
Pemberantasan
hama secara tradisional mempunyai beberapa kekurangan, diantaranya adalah
pemberantasan tersebut akan memberantas tanaman yang terinfeksi sampai ke
rumput-rumput liar yang ada di sekitarnya. Namun dengan adanya bioteknologi,
saat ini para petani dapat menggunakan herbisida dengan mudah tanpa
mengkhawatirkan dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Hasil
panen dapat menjadi rentan terhadapherbisida tertentu, sebagai contoh
yaitu glyphosate. Herbisida ini menghalangi enzim yang
dibutuhkan untuk fotosintesis. Melalui rekayasa biologi ilmuwan mampu
membuat hasil panen transgenik yang menghasilkan
enzim alternatif yang tidak terpengaruh glyphosate. Pendekatan ini
berhasil pada kacang-kacangan. Saat ini kebanyakan kacang-kacangan yang
dibudidayakan untuk digunakan sebagai makanan hewan, mengandung gen yang kebal
terhadap herbisida.
Petani yang menanam hasil panen yang kebal
terhadap herbisida, bisaanya selalu mengontrol
rumput-rumput liar dengan bahan kimia yang lebih aman terhadap
lingkungan dibanding herbisida. Perkembangan ini sangat penting karena
sebelum adanya hasil panen yang rentan, petani kapas Amerika Serikat
menghabiskan 300 juta dolar tiap tahun untuk memperoleh bahan-bahan kimia yang
akan disemprotkan ke lahan mereka.
§ Serat yang Kuat
Seperti yang disebutkan di
awal, cara lama untuk menghasilkan serat hanya dapat meningkatkan
rata-rata kekuatan serat kapas sampai 1,5% per tahun. Namun, setelah adanya
bioteknologi melalui penyisipan gen, kekuatan serat mengalami peningkatan
samapai 60%. Serat yang dihasilkan menjadi lebih halus, menjadi lebih nyaman
dipakai saat dijadikan bahan bju dan yang pasti menambah penghasilan petani.
Semua keuntungan dalam bidang bioteknologi
sangat berguna untuk semua umat manusia. Keuntungan yang sangat lebih berarti
adalah mampu menyelamatkan manusia dari kelaparan. Salah
satu alternatif yang dihasilkan dari bioteknologi adalah dengan
Golden Rice, yang secara genetik dapat menghasilkan beta karoten, sebuah provitamin
yang dapat memenuhi kebutuhan vitamin A dalam tubuh. Hal tersebut
akan sangat lebih efisien, karena menurut pengalaman dengan adanya kebutaan
terhadap anak-anak maka petugas kesehatan sangat sibuk dan kesulitan untuk
menyampaikan obat-obatan kepada mereka. Dan sekarang dengan adanya vitamin yang
terkandung dalam bahan makanan maka akan sangat membantu mengatasi hal-hal
tersebut. Namun, setiap kelebihan akan suatu penemuan pasti ada kekurangan yang
mengukuti. Demikan pula dengan adanya Golden Rice ini, untuk anak-anak yang
kekurangan lemak dalam tubuhnya, maka mereka tidak dapat mengkonsumsi beras ini
dengan baik, karena sebelum dapat dikonsumsi dengan baik oleh tubuh, maka harus
diuraikan terlebih dahulu oleh lemak. Maka dari itu penemuan tidak hanya sampai
disana saja, para ilmuan mencari alternatif lain yang lebih mudah,
dan efisien, sebagai contoh mereka mulai mengambangkan beras kaya dengan zat
besi dan protein.
§ Obat – obatan
Antibiotik
Zat kimia yang di
hasilkan oleh mikroorganisme (jamur/bakteri)
Untuk menghambat
pertumbuhan atau mematikan bakteri atau organisme lain.
Contohnya : Penicillium Notatum
§ Bahan Bakar
Dihasilkan
melalui proses fermentasi karbohidrat
Organisme
yang terlibat : Khamir Saccaromyces cereviceae
Alkohol yang
terbentuk digunakan sebagai bahan bakar
Reaksi : C6 H 12 O6 → C2 H 5 OH + CO2
1.6 Manfaat dan
Bahaya
Implementasi
bioteknologi pada berbagai aspek kehidupan tidak hanya mendapatkan keuntungan
semata namun juga berpotensi mendatangkan bahaya. Adapun keuntungan dan bahaya
dari bioteknologi sebagai berikut :
1. Keuntungan
- Dapat memperoleh tanaman yang di inginkan
- Dapat memperoleh tanaman secara banyak dalam waktu yang singkat
- Bertambahnya keragaman pada tanaman
2. Kerugian
- Adanya potensi menimbulkan penyakit pada manusia
- Berkurangnya tingkat keragaman makhluk hidup
- Terganggunya keseimbangan alam
- Berpotensi menimbulkan wabah seluruh dunia
- Berpotensi menimbulkan isu etis
No comments:
Post a Comment