1.
Berdasarkan letak gagasan utama
·
Paragraf Deduktif
Paragraf
deduktif adalah paragraf
yang gagasan utamanya terletak di awal paragraf. Kalimat utama pada paragraf
ini adalah kalimat topik. Kalimat kedua dan seterusnya merupakan kalimat penjelas.
Contoh
:
Hingga saat ini, tes
DNA masih tercatat sebagai metode paling mutakhir dalam mengungkapkan jati diri
seseorang. Setelah ditemukan pada 1984 oleh pakar genetika Universita Leicester
Inggris, Profesor Alec Jeffrey, tes DNA menyodorkan data akurat karena
pangkalnya adalah karakteristik khas setiap manusia. Manusia tersusun dari
sekitar tiga puluh miliar kode genetika yang disebut deoxyrubo nucleic acid (DNA). Secara kimiawi, kode-kode ini
merupakan rangkaian pasangan basa thymin,
adenin, guanin, dan cytosin.
Akibatnya, tak seorang pun, sepanjang sejarah, memiliki kode DNA yang
benar-benar identik. Namun, secara permanen, ada kesamaan kode bagi manusia
yang memiliki hubungan kekerabatan. Kesamaan ini terjadi secara kontinu dan
bersifat prinsipil. Untuk menguji identitas seseorang, misalnya cukup diambil
40 hingga 100 sekuen rantai kode genetika keluarga terdekatnya, biasanya ayah
atau saudara kandungnya. Jika nyaris identik atau banyak yang sama, jati diri
seseorang dapat dipastikan.
·
Paragraf Induktif
Paragraf
induktif adalah paragraf
yang letak gagasan utamanya di akhir paragraf. Penjelasan atau uraian yang
bersifat khusus dikemukakan terlebih dahulu di awal paragraf kemudian ditarik
berupa kesimpulan di akhir paragraf. Paragraf induktif dapat berupa
generalisasi, analogi, dan hubungan kausal.
1)
Analogi, yaitu menarik kesimpulan
berdasarkan persamaan isi dengan sesuatu yang sudah dikenal.
Contoh
:
Sifat manusia ibarat
padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian,
kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu
pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi
itu kososng, ia akan berdiri tegak. Demikian pula dengan manusia yang tidak
berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu,
kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah
seperti padi yang selalu merunduk.
2)
Generalisasi, yaitu proses pengambilan
kesimpulan dengan memberikan pernyataan yang bersifat khusus berupa perihal
atau kejadian untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
Contoh
:
Setelah karangan
anak-anak kelas 3 diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan mendapat
nilai 8. Anak-anak yang lain mendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang
pun mendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 3 cukup pandai
mengarang.
3)
Kausal, yaitu hubungan ketergantungan
antara dua kalimat atau lebih, artinya suatu akibat akan terjadi jika ada
sebab.
Contoh
:
Hasil panen para
petani di Desa Cikaret hampir setiap musim tidak memuaskan. Banyak tanaman yang
mati sebelum berbuah karena diserang hama. Banyak pula tanaman yang tidak
berhasil tumbuh dengan baik. Bukan itu saja, pengairan pun tidak berjalan
dengan lancar dan penataan letak tanaman tidak sesuai dengan aturannya. Semua
itu merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan para petani dalam pengolahan
pertanian.
·
Paragraf Campuran
(Deduktif-Induktif)
Paragraf
campuran adalah paragraf
yang gagasan utamanya tersebar pada seluruh kalimat. Jenis paragraf ini
terdapat pada karangan deskripsi dan narasi.
2.
Berdasarkan tujuannya
·
Paragraf Deskripsi
Paragraf
deskripsi adalah
paragraf yang menggambarkan sesuatu menurut pengalaman manusia dengan tujuan
agar pembaca seolah-olah melihat dan merasakan sendiri objek yang digambarkan.
Contoh
:
Malam itu, indah
sekali. Di langit, bintang-bintang berkelip-kelip memancarkan cahaya. Hawa
dengan menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik, burung malam, dan
kalelawar mengusik sepinya malam. Angin berhembus pelan dan tenang.
·
Paragraf Narasi
Paragraf
narasi adalah paragraf
yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan pembaca
seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan.
Contoh
:
Kemudian mobil
meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu. Tangannya dibalut dan
terikat ke leher. Mobil terhenti di depan rumah. Lalu bawahan suaminya beserta
istri-istri mereka pada keluar rumah menyongsong. Tuan Hasan memapah istrinya
yang sakit. Sementara bawahan Tuan Hasan saling berlomba menyambut kedatangan
Nyonya Marta.
·
Paragraf Argumentasi
Paragraf
argumentasi
adalah paragraf yang menyajikan suatu permasalahan dengan mengemukakan
bukti-bukti dan alasan yang kuat agar pembaca meyakini kebenaran yang
diungkapkan oleh penulis atau menyatakan persetujuannya.
Contoh
:
Menyetop bola dengan
dada dan kaki dapat ia lakukan secara sempurna. Tembakan kaki kanan dan kiri
tepat arahnya dank eras. Sundukan kepalanya sering memperdayakan kipper lawan.
Bola seolah-olah menurut kehendaknya. Larinya cepat bagaikan kijang. Lawan
sukar mengambil bola dari kakinya. Operan bolanya tepat dan terarah. Amin
benar-benar pemain bola jempolan.
·
Paragraf Eksposisi
Paragraf
eksposisi adalah
paragraf yang memaparkan pengetahuan atau informasi dengan tujuan pembaca
mendapatkan informasi dan pengetahuan sejelas-jelasnya. Untuk memperjelas
pemaparan, dikemukakan pula data dan fakta.
Contoh
:
Pernahkah anda
menghadapi situasi tertentu dengan rasa takut ? bagaimana cara anda
mengatasinya ? di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut.
Pertama, persiapkan diri anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau
suasana tertentu; kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi
tersebut; ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri; keempat, setelah timbul
rasa percaya diri, pertebal keyakinan anda; kelima, untuk menambah rasa percaya
diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melalui latihan atau belajar
sungguh-sungguh.
·
Paragraf Persuasi
Paragraf
persuasi adalah paragraf
yang bertujuan mempengaruhi pembaca dengan memberikan data sebagai penunjang,
sehingga pembaca mengikuti pendapat yang dikemukakan penulis.
Contoh
:
Sistem pendidikan di Indonesia
yang dikembangkan sekarang ini belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat
dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada
peringkat terendah di Asia Timur setelah philipina, Thailand, Singapura, dan
Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD
kelas IV untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun
ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30%
materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu
kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi
semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Oleh
karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional.
No comments:
Post a Comment