Sunday, December 22, 2013

PIDATO



A.    Pengertian Pidato
Pidato adalah bentuk komunikasi lisan yang ditujukan kepada khalayak atau orang banyak. Dalam berpidato terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu penampilan, ekspresi muka, perilaku dan intonasi.

B.     Jenis Pidato
Berdasarkan persiapan yang dilakukan sebelum berpidato dan metodenya, pidato dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
1.      Impromptu atau serta-merta
Impromptu adalah pidato yang dilakukan tanpa ada persiapan yang memadai. Pembicara berpidato berdasarkan pengetahuan dan kemahiran yang dimiliki.
2.      Manuskrip atau naskah
Jenis pidato ini disebut pidato dengan naskah karena pembacanya harus membacakan naskah pidato yang telah dipersiapkan.
3.      Memoriter atau menghapal
Pidato memoriter merupakan jenis pidato yang dilakukan dengan menghapal naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya.
4.      Ekstempore atau ekstemporan
Ekstemporan merupakan jenis pidato yang paling baik karena terjadi komunikasi yang baik antara pembicara dan pendengar. Pembicara menyiapkan pokok-pokok pikiran yang akan disampaikannya dan menyampaikannya dengan bahasa sendiri.
Berdasarkan tujuannya, pidato dibedakan menjadi berikut.
1.      Pidato Informatif
Pidato informatif merupakan pidato yang bertujuan memberitahukan atau menambah pengetahuan pendengar.
2.      Pidato Persuasif
Pidato persuasif bertujuan mempengaruhi pendengar. Pidato ini ditujukan agar pendengar mempercayai sesuatu, melakukannya, serta terbakar semangat dan motivasinya.
3.      Pidato Rekreatif
Pidato rekreatif merupakan pidato yang digunakan untuk menghibur pendengar.

C.    Ciri-ciri Pidato yang baik
1.      Materi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau objektif.
2.      Isi materi dan cara penyampaiannya jelas dan mudah dimengerti oleh pendengar.
3.      Berisi hal-hal baru dan mengejutkan. Oleh karena itu, pembicara harus mempunyai pengetahuan yang luas.
4.      Menciptakan klimaks atau menutup pidato dengan uraian yang penting.
5.      Tujuannya jelas.

DISKUSI



A.    Pengertian Diskusi
-          Diskusi adalah pembicaraan antara dua atau beberapa orang dengan tujuan mendapatkan suatu pengertian , kesepakatan, atau keputusan bersama mengenai suatu masalah.
-          Dalam diskusi terdapat pimpinan diskusi, notulis, dan peserta diskusi.
-          Pimpinan diskusi bertugas membuka diskusi, mengatur jalannya diskusi, menyimpulkan dan memutuskan hasil diskusi.
-          Notulis bertugas mencatat pelaksanaan diskusi dari awal sampai akhir serta menulis laporan diskusi.
-          Peserta diskusi bertugas mengemukakan pendapat atau gagasan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan hasil diskusi.

B.     Hal-hal yang harus diperhatikan dalam diskusi
1.      Mengemukakan pendapat
·         Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
·         Menyampaikan pendapat dengan kalimat yang singkat dan jelas.
·         Gagasan dan tanggapan yang disampaikan disertai dengan alas an-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
·         Bersikap wajar, tidak kaku, tidak angkuh, tidak pemalu, dan tidak pesimis.
2.      Menolak pendapat
·         Pendapat disampaikan dengan alasan yang logis dan berkaitan dengan hal yang ditolak.
·         Menunjukkan kekurangan pendapat yang ditolak tanpa menghina dan menyinggung perasaan.
3.      Bertanya
·         Menanyakan hal-hal yang benar-benar belum diketahui.
·         Bersikap rendah hati.
·         Menawarkan jawaban sebagai saran.
·         Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan jelas.

C.    Laporan hasil diskusi
Penyusunan laporan hasil diskusi harus sistematis dan meliputi hal-hal berikut.
a.       Judul laporan
b.      Kata pengantar
c.       Daftar isi
d.      Bab perencanaan diskusi
e.       Bab pelaksanaan diskusi
f.       Bab kesimpulan diskusi
g.      Lampiran
Dalam menyusun laporan, harus diperhatikan hal-hal berikut.
a.       Penyajian laporan objektif dan faktual
b.      Laporan disusun secara kronologis dan sistematis
c.       Ditulis dengan bahasa yang singkat dan jelas
d.      Menghindari unsur subjektif

D.    Jenis-jenis diskusi
1.      Konferensi
Konferensi adalah pertemuan beberapa perwakilan kelompok atau organisasi untuk merundingkan suatu masalah tertentu.
2.      Panel
Panel merupakan bentuk diskusi yang terdiri atas beberapa panelis dan moderator. Panelis terdiri atas orang-orang yang berbeda keahliannya yang bersepakat mengutarakan pendapat dan pandangannya mengenai suatu masalah dari kepentingan pengunjung atau majelis. Permasalahan yang didiskusikan akan memberi penerangan atau perluasan pengetahuan kepada umum tentang permasalahan yang sedang hidup di masyarakat.
3.      Simposium
-        Simposium merupakan bentuk diskusi yang digunakan untuk mengetahui berbagai aspek suatu masalah dalam waktu yang relatif singkat.
-        Simposium diikuti oleh seorang moderator, beberapa orang pembicara, dan banyak peserta.
4.      Seminar
Seminar sering disebut sebagai diskusi ilmiah meja bundar. Seminar bertujuan menemukan cara atau jalan pemecahan masalah yang biasanya diadakan oleh seseorang yang sedang melaksanakan tugas.
5.      Brainstorming
Brainstorming merupakan bentuk diskusi yang digunakan untuk memecahkan permasalahan. Keterampilan berbicara dan penguasaan teknik pengutaraan pendapat sangat dibutuhkan. Dalam brainstorming, diharapkan akan tercetus kritik serta gagasan sebanyak-banyaknya. Semakin aneh, tegas, dan semakin berani sebuah gagasan, brainstorming dianggap semakin baik.
6.      Kolokium
Kolokium merupakan bentuk diskusi yang menghadirkan orang-orang yang ahli dalam diskusi sebagai narasumber yang bisa meluruskan suatu pembicaraan yang menyimpang dari persoalan yang menjadi pokok diskusi.

7.      Workshop atau lokakarya
Workshop atau lokakarya adalah pertemuan yang dihadiri oleh sekelompok orang dengan pekerjaan sejenis. Pembicaraan yang dlakukan berkaitan dengan masalah teknis pekerjaan mereka.

Thursday, December 19, 2013

PENGANTAR PENELITIAN



A.    TIPE PENELITIAN
Pada umumnya penelitian digolongkan menjadi :
1.      Penelitian Penjajakan (eksploratif)
Penelitian ini bersifat terbuka dan belum mempunyai hipotesa. Melalui penelitian eksploratif masalah penelitian dapat dirumuskan dengan jelas dan lebih terperinci, serta hipotesa dapat dikembangkan.
2.      Penelitian penjelasan (explanatory research)
Penelitian ini terfokus pada penjelasan hubungan-hubungan antarvariabel.
3.      Penelitian deskriptif
Penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu mengetahui perkembangan dan terjadinyasuatu aspek fenomena sosial tertentu serta mendeskripsikan secara terperinci suatu fenomena sosial tertentu. Penelitian ini pada umumnya dilakukan tanpa hipotesa yang dirumuskan secara ketat.

B.     BEBERAPA METODE PENELITIAN
1.    Grounded Research
Penelitian ini menyajikan jalan keluar dari teori yang buntu dalam ilmu-ilmu sosial dengan menitikberatkan pada sosiologi.
2.    Eksperimen
Penelitian ini sesuai untuk menguji hipotesa dan efektivitas variabel eksperimen. Penelitian ini dapat dilakukan dengan atau tanpa kelompok control.
3.    Penelitian Evaluasi
Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui suatu manfaat dari beberapa program yang diajukan.

C.    PROSES PENELITIAN
Pemecahan masalah dengan metode ilmiah melalui tahap-tahap berikut :
1.      Merumuskan masalah (identifikasi masalah).
2.      Observasi (pengumpulan data).
3.      Menyusun hipotesis.
4.      Melakukan eksperimen.
5.      Analisis data percobaan.
6.      Menarik kesimpulan.

D.    VARIABEL
1.      Variabel bebas : perlakuan (faktor) yang dibuat tidak sama (bervariasi).
2.      Variabel terikat : faktor yang muncul akibat variabel bebas.
3.      Variabel kontrol : faktor yang berpengaruh dan dibuat sama serta terkendali.